Pramugi Prawiro Wijoyo : Sedulur Sikep (Samin) Taat Pajak

 Citra negatif yang kadang melekat pada masyarakat Sedulur Sikep  atau Wong Samin mungkin merupakan imbas dari propaganda Belanda pada masa dulu. Diakui, generasi pendahulunya memang tidak mau membayar pajak karena saat itu yang memerintah bukan orang pribumi. Sikap itu diambil oleh Mbah Samin Surosentiko beserta para murid beliau untuk menghadapi arogansi pemerintah Belanda yang saat itu menjajah tanah Jawa. Karena menurut Sedulur Sikep, Belanda adalah orang asing bukan orang pribumi Jawa, mosok menarik pajak. Sikap membangkang untuk membayar pajak ini kemudian dengan sendirinya berubah ketika Indonesia telah merdeka. Karena sekarang karena pajak yang menarik adalah orang Jawa atau bangsa kita sendiri dan digunakan untuk bangsa kita sendiri, maka Sedulur Sikep taat dalam membayar pajak, bahkan paling duluan di Kabupaten Blora,  demikian penjelasan Pramugi Prawiro Wijoyo, Ketua  Komunitas Sedulur Sikep Nasional.
"Sak menika sami taat mbayar pajek, sabab ingkang mrentah lan dipun prentah sami-sami tiyang Jowo, Indonesia, sanes tiyang manca (sekarang kami taat membayar pajak, sebab yang memerintah dan diperintah sama-sama orang Jawa, Indonesia, bukan orang asing)," ujar pria kelahiran Blora 16 Desember 1960 yang biasa dipanggil Mbah Pram tersebut.
Kedatangan rombongan dari KPP Pratama Blora ke rumahnya yang sekaligus menjadi Pendopo Sedulur Sikep II, di Dukuh Blimbing Desa Samborejo Kecamatan Sambong Kabupaten Blora dalam rangka silaturahmi dengan sesepuh Kabupaten Blora yang pernah meraih Kalpataru Tahun 1997 dari Presiden Soeharto, Upakarti Kebudayaan Tahun 2002 dari Presiden Megawati dan Tanda Kehormatan Satyalancana Pembangunan Tahun 2009 dari Presiden SBY.
Sesepuh Komunitas Sedulur Sikep atau biasa dikenal dengan Wong Samin ini merupakan Tokoh Masyakarat yang disegani dan sering diminta nasehat dan wejangannya oleh Pemkab Blora dan Pemprov Jateng bahkan dari foto-foto dokumentasi yang terpajang rapi di Pendopo Sedulur Sikep II, Presiden Megawati, SBY serta beberapa menteri dan pejabat eselon I sempat mampir bersilaturahmi dengannya.
Karena itulah KPP Pratama Blora meminta dukungan dan nasehat serta mengajak beliau untuk ikut berperan serta membantu kelancaran tugas-tugas pengamanan penerimaan Negara dari pajak yang dibebankan kepada KPP Pratama Blora. Hasilnya berkat ketokohan beliau, sebuah perusahaan migas besar akhirnya mau berNPWP dan membuka kantor cabangmya di Blora. Sedangkan untuk beberapa perusahaan lain sedang dalam pendekatan. Sebagian masyarakat komunitas Sedulur Sikep juga telah mendaftarkan diri untuk ber NPWP dan mendapatkan pengarahan tentang kewajiban perpajakannya.
Beliau bahkan datang dan memberikan dukungan, nasehat dan wejangan kepada para pegawai KPP Pratama Blora pada saat Tasyakuran Pencapaian Target 2012 KPP Pratama Blora yang dihadiri juga oleh Kakanwil DJP Jateng I Sakli Anggoro dan serta saat Pemilihan Para Pegawai Favorit 2012.(prabu514)

Komentar

Postingan Populer